Dendam
adalah sebuah ekpresi kejiwaan, namun dendam yang dilampiaskan dalam
bentuk membunuh orang bisa disebut kegilaan. Terbunuhnya Andri
Santoso, seorang remaja di Cengkareng, Jakarta Barat ini adalah wujud
dari dendam yang berlebihan. Oleh karena itu, saya ingin menjelaskan
apa itu dendam, bagaimana sifat orang pendendam itu, akibat apa yang
akan didapat oleh orang yang pendendam, dan bagaimana cara menjauhan
diri dari sifat pendendam itu. Mari kita mulai dari pengertian
dendam.
Dendam
dalam bahasa Arab disebut hiqid,
yaitu mengandung permusuhan di dalam batin dan menanti-nanti waktu
yang terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang
tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di
dendami. Dalam Al-Quran Allah berfirman: “Dan janganlah kamu iri
hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih
banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada
bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun)
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
yang maha mengetahui segala sesuatu.” (An-Nisa:
32)
Islam
sangat memperhatikan kebersihan hati karena hati yang penuh dengan
noda-noda kotoran itu, dapat merusak amal sholeh, bahkan
menghancurkannya. Sedang hati yang bersih, jernih dan bersinar itu
dapat menyuburkan amal dan dorongan semangat untuk meningkatkan amal
ibadah, dan Allah memberkahi dan memberikan segala kebaikan kepada
orang yang hatinya bersih. Mencegah adanya ketegangan dan permusuhan,
menurut Islam merupakan ibadah yang besar, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW,
- “Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan shadaqoh?”, Sahabat menjawab “Tentu mau”. Nabi saw bersabda: "Yaitu mendamaikan di antara kamu, karena rusaknya perdamaian di antara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama". (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
- “Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Setelah
kita mengetahui apa arti dendam itu, maka jangan sampai kamu
memelihara sifat pendendam, karena memiliki sifat pendendam itu dapat
merugikan diri sendiri. Dendam adalah penyakit hati yang diajarkan
Islam untuk menghindarinya. Dendam disebabkan sempitnya hati,
dangkalnya iman, tak memiliki rasa murahhati sehingga sulit memaafkan
kesalahan orang. Akibatnya hanya akan kembali kepada dirinya sendiri,
di mana dirinya akan selalu mendapatkan kesulitan atas perbuatan
dendamnya. Selain itu dendam akan menyebabkan perpecahan dan
pertikaian dalam Islam.
Kita
dapat mengetahui kalau seseorang memiliki sifat pendendam yaitu
dengan ciri-ciri seperti hobi menyimpan rasa sakit hati, tidak mau
Memaafkan kesalahan orang lain, menjelekkan oran lain, dan selalu
membuka aib orang lain. Ada pula bahaya kalau seseorang memiliki
sifat pendendam seperti dibenci Allah SWT (akan menumbuhkan sifat
dengki, upat, penghina, sombong, suka menyakiti/membuka aib orang
lain, merusak kesehatan (tekanan darah tinggi), musuh bertambah
banyak, tumbuhnya sifat ananiyah, terhalangnya hubungan baik, hidup
akan gelisah dan lebih parahnya kita dapat kehilangnya kepercayaan
dari orang lain.
Selain
itu, kita juga akan mendapat kerugian atau dampak yang akan muncul
dari memelihara sifat pendendam yaitu:
- Hidupnya akan dikucilkan oleh masyarakat di sekitarnya
- Banyak teman-teman yang akan memusuhi dan menjauhinya
- Kunci rusaknya tali silaturahmi dan persaudaraan diantara sesama
- Merupakan dosa besar dan akan disiksa oleh api neraka
Tetapi
kita dapat atau bisa menghindari dari sifat pendendam, yaitu dengan
cara:
- Selalu ingat Allah dalam segala hal (2:237)
- Suka memaafkan (al-A’raf:199)
- Saling menghormati
- Menyadari bahwa setiap manusia di antara sesama muslim adalah saudara
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
- Menumbuhkan sikap bersih hati
- Yakin bahwa sikap pemaaf bukan berarti mengalah
Sebagai orang islam, kita dilarang untuk mempunyai
sifat dendam, karena dendam hanya akan menyebabkan perpecahan dan
pertikaian dalam Islam. Maka berbahagialah orang
yang berlapang dada, berjiwa besar dan pemaaf. Tidak ada sesuatu yang
menyenangkan dan menyegarkan pandangan mata seseorang, kecuali hidup
dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari rasa
kebingungan dan bebas dari rasa dendam yang senantiasa menggoda
manusia.
Dari semua penjelasan diatas, kita dapat
menarikkesimpulan bahwa dendam adalah penyakit hati dalam bentuk rasa
permusuhan dan mencari kesempatan untuk dapat membalas dendam,
sebagai orang islam kita dilarang memiliki rasa dendam, karena dendam
hanya akan menyebabkan perpecahan dan pertikaian dalam islam.